Banda Aceh (ANTARA) – DPW Partai NasDem Aceh menegaskan mulai fokus menyiapkan diri untuk menghadapi Pilkada Aceh yang dijadwalkan berlangsung pada November 2024 nanti.

“Fase Pemilu sudah selesai, sekarang kita masuk ke tahapan Pilkada, kita akan mempersiapkan,” kata Ketua DPW Nasdem Aceh Irsan Sosiawan, di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Irsan Sosiawan kepada wartawan usai menerima penyambutan dari kader Nasdem Aceh di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar.

Sebagai informasi, Irsan Sosiawan merupakan Ketua DPW Nasdem Aceh yang baru ditunjuk Surya Paloh beberapa waktu lalu menggantikan Taufiqul Hadi. Irsan juga calon anggota DPR RI terpilih dari Dapil Aceh II.

Langkah pertama, kata Irsan, dirinya akan merapatkan barisan dengan menyiapkan struktur kepengurusan partai terlebih dahulu. Dengan harapan bisa merangkul semuanya.

“Pastinya tidak ada lagi kelompok-kelompok, kita satukan untuk melihat kedepan, bekerja sesuai dengan yang dicita-citakan Ketua Umum yaitu menjadi pemenang,” ujarnya.

Meski sudah mulai berkonsentrasi untuk Pilkada, tetapi sejauh ini NasDem Aceh belum dapat memastikan apakah nantinya bakal mengusung kader sendiri atau dari kalangan eksternal (Calon Gubernur Aceh).

“Kita lihat bagaimana nantinya, kita lagi susun semuanya. Kalau punya potensi dan kapasitas kenapa tidak. Kita punya tokoh, pemuda. Kalau memang ada hasil survei terbaik kenapa tidak,” tegas Irsan.

Selain itu, dalam kesempatan ini Irsan juga mensyukuri atas perolehan kursi partai Nasdem Aceh baik di tingkat DPRK, DPRA maupun DPR RI, walaupun belum mencukupi target yang diharapkan Ketua Umum Surya Paloh.

“Hasil pemilu kita mensyukuri sudah mendapatkan kursi, memang kita harapkan bisa lebih. Tapi kalau memang hasil ini sudah maksimal, kita syukuri,” demikian Irsan Sosiawan.

Untuk diketahui, Partai NasDem Aceh pada Pemilu 2024 ini mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan Pemilu 2019 lalu untuk legislatif Aceh.

Di mana, dalam pesta demokrasi 14 Februari lalu, Nasdem telah dipastikan meraih 70 kursi untuk DPRK, 10 kursi DPR Aceh (sebelumnya 2) dan dua kursi untuk DPR RI (2019 tidak ada kursi).