Pasangan bakal calon (Balon) Gubernur/Wakil Gubernur Aceh Bustami Hamzah dengan Tgk Muhammad Yusuf Abdul Wahab (Tu Sop) boleh dibilang sebagai pasangan ideal kombinasi umara dengan ulama. Tak salah jika Ketua DPW NasDem Aceh, Irsan Sosiawan menyatakan optimis pasangan ini akan menang pada kontestasi Pilkada Aceh 2024 ini.
NasDem diketahui sebagai partai yang paling awal mengusung pasangan ini. Mereka menyebutnya sebagai kejutan untuk Aceh. Ya, memang menjadi kejutan dari NasDem karena pada awal-awalnya Tu Sop digadang-gadang akan menjadi wakil Muzzakir Manaf yang diusung Partai Aceh dan koalisinya.
Partai NasDem dengan kejutannya itu berhasil “menjodohkan” Om Bus dengan Tu Sop. Berhasil pula kemudian menggalang sebuah koalisi partai pengusung yang mereka sebut sebagi Koalisi Harapan Baru. Koalisi ini terdiri dari NasDem, Golkar, PAN, PAS, PDA, PKN dan Partai Buruh. Sesuai namanya, koalisi ini ingin menunjukkan kepada publik bahwa inilah yang bisa menjadi harapan baru untuk membangun Aceh yang lebih baik.
Jika menilik rekam jejak pasangan ini, tampaknya anggapan itu tidaklah berlebihan. Bustami Hamzah dikenal sebagai birokrat handal yang telah menduduki berbagai jabatan strategis di Pemerintah Aceh, diantanya: Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, hingga kemudian dipercayakan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Aceh.
Keberhasilannya di berbagai jabatan tersebut itu pula, terlepas dari berbagai dinamika dan pro kontra yang muncul, yang jelas ia dinilai sebagi sosok yang cakap untuk memimpin Aceh lima tahun ke depan. Ia didorong untuk menanggalkan (mundur) dari jabatan Pj berjuang menjadi gubernur definitif melalui pesta demokrasi Pilkada. NasDem dan koalisinya berhasil melakukan itu, tinggal sekarang tancap gas untuk melakukan langkah- langkah pemenangan.
Sementara Tu Sop wakil yang dipasangkan dengan Bustami Hamzah juga punya nilai lebih, yang bisa menjadi “magnet” pendulang suara bagi pasangan ini. Tu Sop sosok ulama yang dikenal berbagai kalangan, ia merupakan Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA), pemimpin Dayah Babussalam Al Aziziyah Bireuen. Ulama visioner dan entrepeneur yang sukses dengan berbagai usaha, terutama UMKM seperti air kemasan Ie Yadara dan radio siaran Yadara.
Tu Sop oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe pemimpin ideal yang memiliki basis keislaman yang kuat dan universal.
Tu Sop lahir di Blang Me Barat, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen dari pasangan Teungku Abdul Wahab Bin Hasbalah dan Hj Zainab Binti Muhammad Saleh. Secara keilmuan Tu Sop pernah empat tahun belajar di Masjidil Haram dan berguru pada berbagai ulama di Arab Saudi, salah satunya ulama sufi Syekh Sayed Muhammad Ali. Pulang dari Arab ia mengabdi di Dayah MUDI Mesra Samalanga, hingga kemudian pada tahun 2001 mendirikan pesantren sendiri, Dayah Babussalam Al Aziziyah.
Melihat rekam jejak keduanya, tak salah jika pasangan Bustami Hamzah – Tgk Muhammad Yusuf Abdul Wahab ini disebut sebagai harapan baru bagi Aceh, sebagai mana nama koalisi partai pengusungnya, mereka benar-benar kombinasi ideal umara dengan ulama.[]
sumber : www.acehinfo.id